Adverse Childhood Experience (ACE) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman negatif yang dialami seseorang dimasa kecil; seperti kekerasan fisik, verbal, seksual, pengabaian atau ketidakstabilan emosional dalam keluarga. Dengan adanya riwayat trauma pada masa kecil, hal ini dapat menyebabkan kecemasan sosial pada masa remaja seperti contohnya adalah kecemasan, depresi, kekerasan dan perilaku menyimpang. Remaja perempuan memiliki pravelensi kecemasan sosial lebih tinggi daripada remaja laki-laki karena menurut (Navid et al.,2005) perempuan lebih banyak mengalami gangguan kecemasan sosial karena adanya tekanan sosial yang diletakkan dipundak mereka untuk lebih menyenangkan orang lain, dan hal ini mendapat persetujuan dari mereka.
Pengalaman masa kanak-kanak kurang menyenangkan atau ACE mengacu kepada suatu kondisi yang berjangka panjang terhadap peristiwa yang dapat berpotensi menimbulkan trauma pada masa anak-anak, yang dapat berdampak secara langsung dan terus menerus seumur hidup. Kejadian tersebut bisa dikatakan sebagai Adverse Chilhood Experience (ACE) jika memenuhi lima karakteristik yaitu; berbahaya bagi yang mengalami (harmful), terjadi berulang (chronic or recurring), menyebabkan perasaan tertekan (distressing), menyebabkan dampak yang bersifat kumulatif serta memiliki tingkat keparahan kejadian mulai dari yang ringan sampai yang berat.
Teori yang berkaitan dengan Adverse Childhood Experience (ACE) adalah teori keterikatan (Attachment)dari John Bowlby pada 1969. Teori tersebut menyatakan bahwa hubungan yang sehat antara anak dan orangtua atau pengasuhnya sangatlah penting bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Ketidakstabilan atau ketidakamanan dalam hubungan tersebut dapat menyebabkan ACE dan meningkatkan resiko gangguan kesehatan mental di kemudian hari. Selanjutnya salah satu teori yang menjelaskan tentang dampak ACE adalah teori stress dan adaptasi yang dinyatakan oleh Lazarus & Folkman (1984), teori ini beranggapan bahwa stress yang dihasilkan ketika tuntutan dari lingkungan melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasi dan beradaptasi. Dalam penanganan kasus ACE, individu yang mengalaminya penting untuk mendapatkan dukungan sosial dan psikologis yang sesuai untuk mendukung individu tersebut dapat aktual dengan lingkungannya.
Untuk itu dengan kita mengetahui konsekuensi dari ACE, sebagai orang tua atau pengasuh seyogyanya lebih aware terhadap anak kecil untuk memberikan lingkungan yang baik dan mendukung potensi anak tersebut, karena jika kita bersikap sebaliknya maka dapat memengaruhi tumbuh kembang psikologi anak tersebut.