Cara Mengatasi Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah

Akan sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi beberapa kasus bullying yang terjadi pada siswa di era modern ini. Hal ini, mengingat kondisi lingkungan sekolah yang tidak lagi kondusif, sehingga akan sangat mempritinkan bagi orang tua. Data terbaru menunjukkan adanya kasus bully di beberapa sekolah yang berada pada wilayah yang berbeda.

Bullying sendiri akan menimbulkan beberapa gangguan kesehatan manusia, bahkan ada pada Tingkat sangat berbahaya, sedang hingga rendah. Beberapa dampak pada kasus bully bisa terjadi pada dampak fisik maupun psikis pada anak. Dampak pada fisik tentunya dapat terlihat secara kasatmata, berbanding terbalik dengan psikis yang mana tidak dapat terlihat secara kasatmata. Dengan kata lain sesuatu yang dialaminya itu hanya dirasakan oleh dirinya sendiri dan tidak pada orang lain.

Beberapa dampak pada kasus bullying terhadap siswa di sini berguna untuk mencegah hingga mengatasi kasus-kasus yang terjadi di sekolah. Selanjutnya, mari kita Simak beberapa cara mengatasi kasus bullying yang ada pada sekolah dasar, menengah hingga atas.

Cara mengatasi kasus bullying yang ada di sekolah

1.Sosialisasi terkait bullying

Sosialiasi disini sebagai suatu proses sosial dimana seseorang memiliki suatu pembentukan sikap perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku disekitarnya. Hal ini, sama dengan sosialisasi pada kasus bullying untuk memberikan pengetahuan mengenai faktor hingga dampak pada bullying pada siswa, sehingga memiliki pemahaman bahwa melakukan pembulian itu merupakan salah satu perilaku yang dapat merugikan kedua belah pihak, baik itu pada pelaku maupun korban.

2.Membuat peraturan yang tegas tentang bullying

Meskipun penting, perilaku yang terjadi pada bully harus segera dicegah secepatnya dengan memberlakukan tata tertib di sekolah guna memberikan suatu konsekuensi tertentu yang di dapatkan. Peraturan ini apabila berjalan dengan baik, yaitu harus dikontrol secara ketat, sehingga dapat ditaati oleh semua warga sekolah. Pentingnya membuat peraturan sekolah terkait bullying diharapkan agar perilaku tersebut tidak terulang kembali.

3.Memberikan dukungan kepada korban bullying

Memberikan pemahaman yang kuat kepada seluruh siswa terkait dengan siswa yang menjadi korban bully, agar siswa tersebut tidak merasa diasingkan di sekolah. Apabila tidak adanya dukungan pihak sekolah kepada korban, korban mungkin saja tidak ingin datang kembali ke sekolah. Dukungan ini perlu dilakukan, guna membuat korban merasa berdaya atau menganggap korban ada dengan kehadirannya di sekolah.

4.Memberikan contoh perilaku teladan kepada siswa

Figur bagi seorang siswa yang ada di sekolah adalah guru, sebagai figur atau contoh yang baik terhadap siswa nya guru harus berhati-hati dalam berperilaku maupun berkata, sehingga siswa dapat meniru perlakuan baik guru terhadap dirinya atau teman2 yang lain.

5.Adanya bimbingann konseling

Mencegah lebih baik mengobati, itulah bagaimana cara mengatasi perilaku pembulian pada siswa. Salah satunya dengan cara melibatkan praktik-praktik bimbingan dan konseling bagi siswa-siswa yang ada di sekolah tertentu.

Melibatkan siswa yang menjadi pelaku bully dan siswa yang menjadi korban pembulian, guna untuk menyelesaikan masalah bullying dan dapat menyelesaikan perilaku bullying pada korban. Kedua belah pihak tersebut, akan menerima dan memahami peraturan yang menjadi konsekuensi tertentu terhadap perilaku yang telah dilakukan..

6.Melakukan kerjasama dengan orang tua

Dengan adanya Kerjasama pada pihak orang tua, baik itu terhadap pelaku maupun korban perlu dilakukan pihak sekolah. Menurut Hymel, Nickerson dan Swearer (2012) mengungkapkan sepuluh tindakan orang tua untuk membantu mengatasi bullying di lingkungan sekolah. Sepuluh tindakan orang tua tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Bicara dan mendengarkan anak-anak setiap hari.

b. Luangkan waktu untuk istirahat dengan anak.

c. Jadilah contoh yang baik dari kebaikan dan kepemimpinan.

d. Pelajari tanda-tanda anak korban bullying.

e. Buat kebiasaan anti-intimidasi sehat sejak dini.

f. Membantu sekolah anak mengadakan anti intimidasi secara efektif.

g. Menetapkan peraturan rumah tangga tentang bullying.

h. Ajarkan anak bagaimana menjadi saksi yang baik.

i. Ajarkan anak tentang masalah cyberbullying.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *