Usia pendidikan adalah istilah yang merujuk kepada rentang waktu di mana seseorang mengikuti proses pendidikan formal, biasanya dimulai dari masa sekolah dasar hingga menyelesaikan pendidikan tingkat akhir, seperti sekolah menengah atas atau perguruan tinggi. Masa sekolah tersebut memiliki peran penting dalam membentuk kualitas seorang individu dewasa, dengan harapan akan mencapai kesehatan yang optimal secara fisik, mental, sosial, dan emosional. Salah satu permasalahan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah yang dapat berdampak pada kesehatan mental adalah bullying.
Terdapat berbagai bentuk dari perilaku bullying di sekolah mulai dari bullying dalam bentuk verbal, non verbal, hingga tindakan fisik. Semua perilaku bullying tersebut memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan korban. Bahkan, perilaku bullying juga dapat memengaruhi perilaku dan sikap pelaku itu sendiri. Nah, loh? Apa saja dampak bullying bagi korban dan pelaku? Mari ketahui bahas dampaknya dibawah ini
Dampak bullying pada korban
- Sering terisolasi secara sosial
Ketika seorang menjadi korban bullying, mereka akan merasa tidak nyaman, tidak aman, malu dan juga takut. Akibatnya, mereka mungkin menghindari interaksi sosial dan cenderung menjaga jarak dengan orang lain. Perilaku tersebut dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional anak. Mereka mungkin mengalami perasaan sedih, cemas, dan rendah diri karena kurangnya dukungan sosial dan perasaan terisolasi
- Tidak hanya trauma saja yang dialami korban bullying, hasil belajar akademik juga sangat terpengaruh
Korban bullying sering mengalami tekanan psikologis yang signifikan, yang dapat mengganggu konsentrasi, motivasi, dan kepercayaan diri mereka. Hal tersebut dapat mengganggu kemampuan mereka untuk belajar dengan efektif dan fokus dalam pembelajaran. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan penurunan kinerja akademik yang dapat berdampak pada masa depan pendidikan dan karier anak-anak tersebut.
- Kesehatan mental yang menurun
Penurunan kesehatan mental merupakan salah satu dampak yang sering terjadi pada korban bullying pada usia sekolah. Bullying dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan dan masalah kesehatan mental lainnya pada korban. Mereka mungkin merasa tidak aman, terisolasi, dan tidak dihargai yang dapat mengganggu keseimbangan emosional dan psikologis mereka.
- Yang paling buruk bullying dapat mengakibatkan depresi hingga memicu bunuh diri
Dampak serius yang dapat terjadi akibat dari perilaku bullying adalah korban dapat mengalami depresi hingga berpikir ingin menyakiti diri sendiri karena merasa tidak berharga. Bahkan, dalam beberapa kasus yang ekstrem, bullying dapat menjadi pemicu utama dalam kasus bunuh diri anak-anak atau remaja. Saat mereka tidak mampu lagi mengatasi tekanan yang ditimbulkan oleh perilaku bullying mereka mungkin merasa bahwa bunuh diri adalah satu-satunya jalan keluar dari situasi tersebut.
Dampak bullying tidak hanya dirasakan oleh para korban saja, pelaku bullying juga mendapat dampak yang negatif terhadap dirinya dan lingkungannya, antara lain:
Dampak bullying pada pelaku
- Pelaku bullying mempunyai empati yang minim dalam interaksi terhadap sosial
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Pelaku bullying sering kali kurang memiliki kemampuan empati ini. Ketika seseorang kurang memiliki empati, mereka cenderung lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku agresif dan merendahkan orang lain karena kurangnya kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Hal ini dapat menyebabkan mereka tidak peka terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan mereka dan dapat memperburuk situasi bullying di lingkungan sekolah atau sosial.
- Pelaku bullying memiliki tingkat gangguan kesehatan mental terutama gejala emosional yang lebih tinggi dibandingkan dengan korban bullying
Penelitian telah menunjukkan bahwa pelaku bullying sering kali memiliki tingkat gangguan kesehatan mental yang lebih tinggi terutama dalam hal gejala emosional dibandingkan dengan korban bullying. Hal ini karena pelaku juga berpotensi mengalami gangguan kesehatan mental seperti gejala emosional yang tidak terkontrol dan lain sebagainya. Mereka adalah individu yang melakukan tindakan bullying namun secara tidak sadar mereka juga menjadi korban dari bullying itu sendiri.
Jadi, itulah beberapa dampak bullying usia sekolah yang dapat dialami baik oleh korban maupun pelaku bullying. Semua pihak seperti orang tua dan guru sebaiknya peka dan dapat mengarahkan anak untuk berani menghadapi dan jangan sungkan untuk meminta pertolongan jika terjadi tindakan bullying sekecil apa pun.